Botani Farmasi 3

SITOLOGI

SEL (TUMBUHAN) DALAM BIOLOGI SEL DIKENAL ISTILAH PROTOPLASMA

•       PROTOPLASMA : BAGIAN DARI SEL YANG MENGADAKAN KEGIATAN KEHIDUPAN /BAGIAN DARI SEL YANG HIDUP, BAGIAN PROTOPLASMA YANG TERLETAK DI DALAM INTI DISEBUT NUKLEOPLASMA , SEDANG BAGIAN PROTOPLASMA YANG TERLETAK DI LUAR INTI DISEBUT SITOPLASMA.

PROTOPLASMA MEMILIKI SIFAT2 FISIKA DAN SIFAT2 KIMIA, BUKTI PROTOPLASMA MENCIRIKAN SIFAT HIDUP ANTARA LAIN ADANYA GERAKAN PLASMA (SIKLOSIS) YANG TAMPAK DARI BENDA2 SEL( SEPERTI PLASTIDA) YANG IKUT BERGERAK. GERAKAN SIKLOSIS TERDIRI DARI 2 MACAM :

1.              SIRKULASI : GERAKAN PLASMA YANG BERSIFAT KE SEGALA ARAH TANPA POLA TERTENTU. BIASANYA MENGELILINGI VAKUOLA. GERAKAN INI BIASANYA TERDAPAT PADA TUMBUHAN DARAT.MISAL : PADA Rhoeo discolor ; di sel2 bagian anthera bunga.

2.               ROTASI : GERAKAN PLASMA YANG MENUJU SATU ARAH DAN BERGERAK SEPANJANG DINDING SEL. BIASANYA TERDAPAT PADA TUMBUHAN AIR.

MISAL  : PADA Hydrilla verticillata ;

                PADA Chara sp (sejenis algae)

SEL TUMBUHAN

BAGIAN2 UTAMA SEL TUMBUHAN :

1. DINDING SEL + MEMBRAN SEL

2. SITOPLASMA + ORGANEL SEL

3. VAKUOLA (RONGGA SEL)

1. DINDING SEL

DINDING SEL TUMBUHAN MEMPUNYAI STRUKTUR YANG KOMPLEKS , TETAPI 3 BAGIAN FUNDAMENTALNYA DAPAT DIBEDAKAN YAITU :

1.1. LAMELA TENGAH

1.2. DINDING SEL PRIMER

1.3. DINDING SEL SEKUNDER

SEMUA SEL MEMPUNYAI LAMELA TENGAH DAN DINDING SEL PRIMER , SEDANG DINDING SEL SEKUNDER HANYA DAPAT DIJUMPAI PADA SEL2 TIPE TERTENTU.

 GAMBAR KIRI : POTONGAN MELINTANG DINDING SEL

GAMBAR KANAN : POTONGAN MEMANJANG DINDING SEL

DINDING SEL PRIMER :

DINDING SEL SEJATI PERTAMA YANG DIBENTUK OLEH SEBUAH SEL BARU , TERUTAMA TERDIRI ATAS SELULOSA DAN HEMISELULOSA , MULAI TERBENTUK PADA SETIAP SISI LAMELA TENGAN SEGERA SETELAH SEL MEMBELAH MENJADI DUA.

LAMELA TENGAH :

SUATU ZAT ANTAR SEL YANG MERUPAKAN LAPISAN PEMBATAS ANTARA DUA BUAH DINDING SEL YANG BERDAMPINGAN.

DINDING SEL SEKUNDER :

TERJADI BILA DINDING SEL PRIMER LAPISANNYA MENJADI SANGAT TEBAL , SEBAGIAN BESAR DINDING SEL SEKUNDER TERDIRI ATAS SELULOSA , KEMUDIAN DITAMBAH DENGAN ZAT LAIN , KHUSUSNYA LIGNIN  (ZAT KAYU).

ADANYA DINDING SEL SEKUNDER MENIMBULKAN KEKUATAN MEKANIK PADA SEL , MERUPAKAN CIRI KHAS PADA SEL YANG MEMPUNYAI FUNGSI MEKANIK DAN KONDUKTIF ATAU KEDUA2NYA.

PLASMODESMATA :

MERUPAKAN BENANG2 PROTOPLASMIK YANG HALUS  , YANG DAPAT MENEMBUS PORI2 KECIL PADA DINDING SEL PRIMER DAN LAMELA TENGAH DIANTARA SEL2 YANG BERDEKATAN SEHINGGA PROTOPLASMA KEDUA SEL DAPAT BERHUBUNGAN . PLASMODESMATA MEMUDAHKAN BERLALUNYA BAHAN2 DARI SATU SEL KE SEL LAINNYA.

ARAH PANAH : PLASMODESMATA

NOKTAH/PIT :

SUATU RONGGA/LEKUKAN YANG TERJADI PADA DINDING SEL , AKIBAT DARI TIDAK MENEBALNYA DINDING PRIMER. RONGGA/LEKUKAN TERSEBUT BIASANYA (TIDAK SELALU) BERKEMBANG DI DAERAH KELOMPOK PLASMDESMATA . KEDALAMANNYA BERBEDA BEDA MENURUT KETEBALAN DINDING SEL PRIMER. SUATU PIT YANG DINDINGNYA MEMPUNYAI LAPISAN YANG SANGAT TEBAL TAMPAK SEBAGAI SUATU SALURAN SEMPIT YANG KADANG2 BERCABANG CABANG DAN BERBELOK BELOK DINAMAKAN PIT KANAL.

MENURUT BENTUK PIT , DIKENAL 3 BENTUK UMUM :

1.       PIT SEDERHANA (SIMPLE PIT)

PIT YANG BENTUKNYA LURUS DAN TERDAPAT PADA KE 2 BELAH DINDING SEL

2.    PIT SETENGAH MAJEMUK/PIT SETENGAH HALAMAN (HALF BORDERED PIT)

SUATU PIT YANG TERDAPAT HANYA PADA SATU SISI SEL , DIMANA SISI YANG SEBELAHNYA BERUPA SEL YANG SUDAH MATI

3.    PIT SEHALAMAN (BORDERED PIT)

YAITU PIT YANG TERBENTUK PADA KEDUA BELAH DINDING SEL YANG BENTUKNYA TAMPAK SEBAGAI CEROBONG YANG LENGKUNG , DITENGAH TENGAH PIT MEMBRAN MENGALAMI PENEBALAN.

                                                          PIT /NOKTAH SEDERHANA (SIMPLE  PIT)

                                                       PIT SEHALAMAN (BORDERED PIT)

PROSES PEMBENTUKAN DINDING SEL

SELAMA PROSES PEMBENTUKAN DINDING SEL , BAHAN2 PENYUSUN DINDING SEL , SEPERTI SELULOSA , PEKTIN , LIGNIN (ZAT KAYU) , SUBERIN (ZAT GABUS) DILETAKKAN/DISISIPKAN PADA DINDING SEL PRIMER DAN LAMELA TENGAH DENGAN BERMACAM MACAM CARA:

•       MENURUT CARA PENYISIPAN/PENEBALAN :

1. CARA APOSISI

CARA TERBENTUKNYA LAPISAN PENEBALAN YANG BARU , YANG SELANJUTNYA MELEKAT PADA DINDING SEL YANG TELAH ADA. DENGAN CARA INI MAKA DINDING SEL AKAN TAMPAK BERLAPIS LAPIS

2. CARA INTUSUSSEPSI

CARA PEMBENTUKAN LAPISAN PADA DINDING SEL YANG TIDAK DILEKATKAN PADA DINDING , MELAINKAN DENGAN CARA PENYISIPAN DIANTARA PENEBALAN2 YANG TELAH TERBENTUK

MENURUT BAHAN2 YANG DISISIPKAN BERLANGSUNG DENGAN BERBAGAI MACAM CARA , TERGANTUNG DARI MATERI YANG DISISIPKAN PADA DINDING DEL. ANTARA LAIN CARANYA :

1. LIGNIFIKASI

PROSES PEMBENTUKAN DINDING DENGAN MENYISIPKAN BAHAN2 LIGNIN PADA BAGIAN DINDING SEL YAG TELAH ADA. PROSES INI BERLANGSUNG PADA PEMBENTUKAN DINDING SEL SEKUNDER .

REAGENSIA :

LIGNIN + ANILIN KLORIDA/SULFAT  =  KUNING

LIGNIN + PHLOROGLUCIN –HCL =  MERAH MUDA

2. SUBERINISASI

PROSES PEMBENTUKAN DINDING SEL DENGAN MENYISIPKAN MATERI ZAT GABUS UNTUK BAHAN DINDING SEL , BIASANYA BERLANGSUNG SETELAH PEMBENTUKAN DINDING SEL PRIMER SELESAI. PROSES INI AKAN MENYEBABKAN DINDING SEL KEDAP AIR DAN TAHAN AKAN GESEKAN, MAUPUN KERUSAKAN YANG DISEBABKAN OLEH MIKROBA.

PROSES INI TERJADI PADA LAPISAN EPIDERMIS MAUPUN PADA BAGIAN KORTEKS SEKUNDER

REAGENSIA :

SUBERIN  + SUDAN –III = MERAH

3. KUTINISASI

PROSES PEMBENTUKAN DINDING SEL DARI BAHAN2 KUTIN YANG TERJADI PADA DINDING SEBELAH LUAR SEL EPIDERMIS PADA BATANG DAN DAUN.

LAPISAN YANG DIBENTUK MENJADI LAPISAN KUTIKULA

REAGENSIA :

KUTIKULA  + KOH =  KUNING

4. KITINISASI

PROSES  PEMBENTUKAN DINDING SEL DARI BAHAN KITIN (CHITINE) ; POLIMER GLUKOSAMINE YANG DIASETILISASI , TERJADI PADA DINDING SEL JAMUR

REAGENSIA :

KITIN   +  MILLON = MERAH MUDA

SITOPLASMA DAN ORGANEL SEL

ORGANEL2 SEL YANG TERDAPAT PADA SITOPLASMA SEL TUMBUHAN , ANTARA LAIN ADALAH :

1. MITOKONDRIA

2.BADAN GOLGI

3.RETIKULUM ENDOPLASMA

4. RIBOSOM

5. VAKUOLA

6. PLASTIDA

VAKUOLA

ADALAH RONGGA YANG TERDAPAT DI DALAM SITOPLASMA SEL TUMBUHAN , BIASANYA BERUKURAN BESAR DAPAT BERISI CAIRAN ATAU BENDA PADAT SEBAGAI HASIL METABOLISME SEL

PLASTIDA

ADALAH ORGANEL SEL PADA TUMBUHAN YANG MEMPUNYAI FUNGSI KHUSUS , ANTARA LAIN UNTUK FOTOSINTESIS.

MENURUT BENTUK, WARNA SERTA FUNGSI DIKENAL BEBERAPA MACAM PLASTIDA:

1. LEKOPLAS : PLASTIDA YANG TIDAK MENGANDUNG PIGMEN

2. KLOROPLAS : PLASTIDA YANG BERWARNA HIJAU

3. KROMOPLAS : PLASTIDA YANG BERWARNA MERAH, ORANYE , VIOLET/UNGU , BIRU DAN KUNING.

KE 3 PLASTIDA TERSEBUT BERASAL DARI PROPLASTIDA , ORGANEL KECIL PADA SEL IMMATURE (SEL BELUM DEWASA) DARI MERISTEM TUMBUHAN .

1.LEKOPLAS :

MERUPAKAN PLASTIDA YANG TIDAK MENGANDUNG ZAT WARNA, UMUMNYA TERDAPAT PADA BAGIAN TUMBUHAN YANG TIDAK TERKENA CAHAYA MATAHARI , MISAL : EMPULUR , UMBI ,AKAR. PADA TUMBUHAN MUDA , LEKOPLAS TERDAPAT PADA SEL EPIDERMIS

DIKENAL BEBERAPA MACAM LEKOPLAS :

1.1.  AMILOPLAS : PLASTIDA YANG MENGANDUNG AMILUM , DAPAT MENGUBAH GULA MENJADI PATI TANPA MELEWATI PROSES FOTOSINTETIK.

1.2. ELAIOPLAS : PLASTIDA YANG MENGANDUNG MINYAK

PADA PERTUMBUHAN SELANJUTNYA , BEBERAPA BAGIAN LEKOPLAS DAPAT MEMBENTUK KLOROFIL SEHINGGA MENJADI KLOROPLAS ATAU MEMBENTUK ZAT WARNA LAIN SEHINGGA AKAN MEMBENTUK KROMOPLAS.

2. KLOROPLAS

MERUPAKAN PLASTIDA YANG MENGANDUNG KLOROFIL , UMUMNYA TERDAPAT PADA DAUN DAN SEL2 KORTEKS TUMBUHAN BERWARNA HIJAU. KLOROFIL PADA TUMBUHAN TINGKAT TINGGI UMUMNYA TERDIRI DARI 2 MACAM , YAITU KLOROFIL a DAN KLOROFIL b , PADA TUMBUHAN RENDAH (GANGGANG) MEMILIKI KLOROFIL c, d , e SELAIN KLOROFIL a DAN b.

•       KLOROFIL a : C55H72O5N4Mg

•       KLOROFIL b : C55H70O6N4Mg

FUNGSI KLOROPLAS

MENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI KIMIA DALAM PROSES FOTOSINTESIS. JIKA BAGIAN TUMBUHAN BERTAMBAH TUA , MAKA KLOROPLAS DAPAT BERUBAH MENJADI PLASTIDA YANG BUKAN BERWARNA HIJAU

CONTOH : PADA BUAH YANG MASAK

KROMOPLAS :

PLASTIDA YANG MENGANDUNG PIGMEN BUKAN HIJAU (MERAH , KUNING , JINGGA) DISEBUT PIGMEN KAROTENOID .

TERDIRI DARI 2 GOLONGAN ;

1. KAROTIN : C40H56 (alpha-KAROTIN , beta-KAROTIN , gamma-KAROTIN , LIKOPIN ; SATU SAMA LAINNYA ADALAH ISOMER). YANG BANYAK TERDAPAT ADALAH beta-KAROTIN (PRO-VITAMIN A) , WARNA UMUMNYA ; MERAH-JINGGA

2. XANTOFIL/KAROTINOL : C40H54(OH)2 , WARNA UMUMNYA : KUNING.

MISAL : ZEAXANTOL ; PENYEBAB WARNA KUNING PADA JAGUNG  (Zea mays)

Botani Farmasi 2

ORGANISASI JARINGAN TUBUH TUMBUHAN

Sel  -  Jaringan  - Sistem Jaringan  -  Organ  -  Organisme (tumbuhan).

Tubuh tumbuhan dibangun oleh ribuan sampai milyaran sel. Makin tinggi derajat suatu tumbuhan makin banyak dan makin beragam jumlah sel yang menyusunannya, makin rendah makin sedikit.

Jaringan : Kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.

Organ : Kumpulan system jaringanyang melaksanakan suatu fungsi tertentu.

SACHS (seorang ahli botani, tahun 1875) membagi system jaringan yang membentuk suatu organ tubuh tumbuhan, terdiri dari 3 macam :

1.       Sistem Jaringan Dermal

Suatu system yang sel-selnya berfungsi sebagai pelindung terhadap jaringan lain.

Contoh : Jaringan Epidermis

2.       Sistem Jaringan Dasar Fundamental

Suatu system jaringan yang sel-selnya sebagian besar tersusun sebagai bagian yang menjadi dasar tubuh tumbuhan di luar system jaringan dermal dan jaringan vaskuler.

                       Contoh :

•       Jaringan Parenkim : klorenkim, aerenkim.

•       Jaringan Penunjang : kolenkim, sklerenkim.

3.       Sistem Jaringan Vaskuler

Jaringan yang sel-selnya berfungsi sebagai jaringan pengangkut, jaringan tersebut dapat berupa jaringan primer dapat juga berupa jaringan sekunder.

                Contoh : Xylem dan Floem (Phloem)

•       Xylem : Jaringan vaskuler yang berfungsi mengangkut air dan garam-garam terlarut dari dalam tanah.

•       Floem : Jaringan vaskuler yang berfungsi mengangkut hasil metabolism tumbuhan dari daun ke tempat penyimpanan cadangan makanan.

Ke 3 sistem jaringan tersebut pada mulanya merupakan tubuh tumbuhan primer yang terbentuk dari kegiatan pembelahan sel-sel meristem pada titik tumbuh (meristem apical). Sel-sel meristem ini kemudian berdifferesiasi membentuk jaringan dermal, Jaringan dasar dan jaringan vaskuler.

•       Meristem apical yang membentuk jaringan dermal disebut Protoderm.

•       Yang membentuk jaringan dasar disebut Meristem Dasar.

Pertumbuhan Primer dan pertumbuhan sekunder

Tubuh primer :

                Bagian-bagian axis yang terbentuk pertama kali ketika sel meristematis selesai membentuk jaringan permanen pada tumbuhan dewasa.

Pertumbuhan Primer :

                Pertumbuhan yang terjadi selama pembentukan tubuh primer.

                Semua bagian yang terbentuk setelah pertumbuhan primer selesai dinamakan tubuh sekunder. Proses pertumbuhannya dinamakan pertumbuhan sekunder, jaringannya dinamakan jaringan sekunder.

Pertumbuhan sekunder hanya berlangsung pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae dengan perkecualian beberapa jenis tumbuhan monokotil yang mampu mengadakan pertumbuhan sekunder. Misal : Agave sp

            Cordyline sp

Tubuh sekunder pada pertumbuhan sekunder sebenarnya terbentuk dari sel-sel meristematis sekunder yaitu cambium dan cambium gabus.

Pertumbuhan primer biasanya membentuk bagian-bagian dasar tumbuhan (akar, batang dan daun), sedangkan pertumbuhan sekunder biasanya menambahkan pertumbuhan baru pada jaringan vaskuler yaitu floemsekunder dan xylem sekunder serta jaringan gabus. Adanya bagian-bagian yang baru ini akan menyebabkan bertambah lebar dan besar dari diameter axis tumbuhan.

Catatan tambahan :

“Cara mempelajari struktur mikroskopik tubuh tumbuhan”

Untuk mendapatkan struktur anatomi suatu obyek secara lengkap, missal struktur anatomis axis tumbuhan (batang atau akar), maka diperlukan irisan/potongan dari berbagai arah.

Irisan potongan dapat dibuat menurut 3 bidang pemotongan :

1.       Potongan melintang ( Transversal Section atau Cross Section = C-S atau X-s).

Potongan yang arahnya tegak lurus terhadap sumbu memanjang axis tumbuhan.

2.       Potongan memanjang (Longitudinal Section atau Radial Section = L-S atau R-S).

Potongan yang arahnya melalui dan sejajar sumbu axis tumbuhan.

3.       Potongan memanjang (Tangential Section = T-S). Potongan yang arahnya sejajar sumbu memanjang axis tumbuhan. Dalam memotong diusahakan setipis mungin agar mudah mengamati struktur anatomi obyek (jaringan atau sel tumbuhan).

contoh gambar:

Selain dengan cara memotong bagian-bagian tumbuhan, dapat juga dilakukan dengan cara seperti :

1.       Disobek : Misal untuk lapisan epidermis.

2.       Ditumbuk : Misal untuk amylum dari biji atau buah.

3.       Dikerok : Misal untuk trikom pada daun dan batang.

Botani Farmasi 1

Botani : Ilmu Tumbuh- tumbuhan

Botani Farmasi :

              

                Merupakan botani terapan, berkaitan dengan tumbuhan berkhasiat yang digunakan sebagai obat dan kegunaan lain. Misal : Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

                Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami dasar-dasar pengetahuan yang diperlukan untuk mengetahui dan membandingkan Struktur morfologi  dan anatomi pada kasifikasi tumbuhan tertentu terutama yang berpotensi penting dalam dunia farmasi.

                Jadi mata kuliah ini menekankan pada penguasaan pengetahuan morfologi tumbuhan dan anatomi tumbuhan pada klasifikasi tumbuhan tertentu.

Morfologi Tumbuhan : Mempelajari tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian luar tubuh tumbuhan.

Anatomi Tumbuhan : Mempelajari tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian dalam tubuh tumbuhan.

Botani (ilmu tumbuh-tumbuhan) dapat dibagi menjadi 2 kelompok:

1. Kelompok botani terapan (applied botany)

Pertanian ; bercocok tanam , penyakit tanaman , pemuliaan tanaman

Kehutanan ;  identifikasi kayu , ekologi hutan , silvikultur

Peternakan ;  makanan ternak

Farmasi ;  tanaman obat

Botani terapan  ; langsung digunakan dalam praktek di lapangan

 2. Kelompok Botani Murni (Pure Botany)

•       Morfologi tumbuhan

•       Anatomi tumbuhan

•       Fisiologi tumbuhan

•       Sistematik tumbuhan

•       Ekologi tumbuhan

•       Genetika tumbuhan

•       Botani murni :  tidak secara langsung digunakan dalam pelaksanaan2 di lapangan

STRUKTUR UMUM TUBUH TUMBUHAN

Tumbuhan berbiji (Divisio Spermatophyta) dibagi menjadi 2 sub division:

1.       Sub Divisio Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

2.       Sub Divisio Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

 Sub Divisio Angiospermae dibagi lagi menjadi 2 kelas:

2.1. Kelas Monocotyledonae

2.2. Kelas Dicotyledonae

Untuk tumbuhan paku-pakuan (fern) digolongkan dalam satu division yakni division Pteridophyta, Baik Spermatophyta maupun Pteridophyta memiliki struktur yang sama yakni membentuk sumbu silindris (axis) yang sebagian letaknya di atas tanah (batang) dan sebagian letaknya di bawah tanah (akar).

Selain itu pada axis terdapat bagian-bagian tambahan (appendix) di sisi lateralnya, bagian-bagian appendix tersebut adalah:

1.       Daun : Bagian khas dari batang

Merupakan perkembangan dari ujung batang untuk fotosintesis. Bunga, buah, biji (alat reproduksi tumbuhan) berkembang dari bagian-bagian batang yang membentuk daun.

2.       Emergensia

      Bagian appendix axis bukan daun, umumnya tumbuh di bagian terluar batang (dibagian korteks dan epidermis) contoh : Duri Mawar

3.       Rambut/Trikom (Trichome, Hairs)

      Bagian appendix axis bukan daun, umumnya tumbuh di bagian terluar sel tumbuhan (epidermis)

Bagian-bagian pada axis (Struktur dalam)

Pada tumbuhan berpembuluh, axis tersusun dari bagian-bagian yang mempunyai bentuk dan fungsi tertentu. Bagian-bagian tersebut (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:

1.       Epidermis

Merupakan bagian axis yang letaknya paling luar, biasanya tersusun dari satu lapisan sel. Fungsi : untuk pelindung

2.       Korteks (Cortex)

Bagian axis yang langsung terletak di bawah epidermis, terdiri dari beberapa lapis sel. Lapisan-lapisan sel pada korteks berguna antara lain untuk fotosintesis, tempat penyimpanan cadangan makanan, tempat sel-sel penunjang.

3.       Stele (Silinder pusat)

Merupakan bagian axis yang terletak paling dalam, biasanya terletak di tengah-tengah dan tersusun atas sel-sel/jaringan-jaringan yang memiliki bermacam-macam fungsi. Pada dikotil berkayu silinder pusatnya tersusun dari sel/jaringan yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut (pengangkutan vaskuler), jaringan tersebut adalah Phloem dan Xylem. Ditengah-tengah stele/silinder pusat pada kebanyakan tumbuhan berpembuluh (khususnya tumbuhan muda) terdapat bagian yang sel-selnya berguna untuk tempat penyimpanan cadangan makanan yang dinamakan empulur (pith).

Diantara korteks dan stele, pada akar terdapat jaringan khusus. Biasanya terdiri dari 1 lapisan sel yang berguna untuk mengatur transport air dan bahan makanan dari stele ke korteks atau sebaliknya, lapisan ini dinamakan endodermis. Pada batang kadang-kadang terdapat juga lapisan ini, biasanya terdiri dari sel-sel yang penuh bagian zat pati yang dinamakan seludang pati atau floetherma.

Di bawah endodermis terdapat 1 kelompok atau beberapa lapisan sel yang dinamakan lapisan pericycle (perisikel). Pada lapisan ini kadang-kadang terdapat sel-sel penunjang atau pada akar terdapat sel-sel meristem yang nantinya akan membentuk akar-akar cabang/ akar-akar lateral.